Banner

Taking a Stand Against Child Labour in Global Supply Chains

In an interconnected world where the flow of goods and services traverses nations and continents, it is disheartening to discover that child labour continues to pervade global supply chains. A recent study conducted by Save the Children Germany and its subsidiary, The Centre for Child Rights and Business, sheds light on the widespread risks associated with child labour in various industries such as manufacturing, agriculture, and mining across eight countries. This article aims to delve into the key findings of the study, titled “Child Rights Risks in Global Supply Chains: Why a ‘Zero Tolerance’ Approach is not Enough,” and emphasize the urgent need for comprehensive actions to eradicate child labour.

Examining the Study’s Insights

The study involved a comprehensive evaluation of 20 child rights risk assessments conducted in international supply chains between 2019 and 2022. These assessments provided valuable data on risk factors and business practices within the manufacturing, agriculture, and mining sectors in Ethiopia, Brazil, India, Indonesia, Sri Lanka, Vietnam, Turkey, and the Democratic Republic of Congo. Through interviews with 2,750 parents and 1,800 children, alongside discussions with stakeholders and communities, the study presented a thorough analysis of the prevailing child rights situation within today’s supply chains.

Total
0
Shares
8 comments
  1. Tetapi saya rasa pendekatan ‘nol toleransi’ itu sudah cukup! Apa lagi yang bisa kita lakukan? Bisnis harus bertanggung jawab tanpa membuatnya semakin rumit.

    1. ‘Nol toleransi’ terasa seperti kata-kata kosong jika tidak diikuti tindakan nyata. Kita butuh solusi yang lebih baik, bukan hanya slogan.

    2. ‘Nol toleransi’ itu baik, tapi tetap perlu aksi nyata yang lebih konkret! Hanya dengan kebijakan tidak akan menyelesaikan masalah.

  2. Sungguh sangat mengecewakan! Kenapa masih ada kerja anak di zaman modern ini? Kita semua harus berjuang lebih keras agar anak-anak bisa mendapatkan pendidikan, bukan jadi pekerja!

  3. Jadi lucu sekali ya? Di satu sisi kita bicara tentang hak asasi manusia dan di sisi lain kita terus membeli produk dari perusahaan yang mempekerjakan anak-anak!

  4. Saya rasa kalau orang-orang mau peduli lebih, masalah ini bisa teratasi dengan cepat. Sayangnya banyak yang cuma diam dan melihat!

  5. Hahaha, saya rasa kita semua tahu bahwa semua ini cuma omong kosong belaka jika tidak ada tindakan langsung dilakukan oleh para pemimpin dunia! Kapan mereka mau bangkit?

Leave a Reply to James Ferny Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts